Avara AV1s – Single Singer
Disclaimer: Mungkin ini review paling boring dari review-review yang masuk di web page Avara maupun melalui email. LOL. Avara AV1s universal ini saya beli secara secondhand dari salah seorang member grup fb WAKH, asesoris di dalamnya lengkap seperti kalau beli secara baru.
Review ini ditulis secara subyektif (tidak mungkin ada review yang obyektif wkwkwk) berdasarkan pengalaman saya sejak awal 2009an berkenalan dengan audio portable (Say Hi to Au-ID fellows) sampai sekarang, yang kemungkinan saya juga akan membuat startup IEM company semacam Avara di masa mendatang.

Not Sound
AV1s universal memakai shell yang sama dengan shell pada seri Avara yang lain, sehingga sekilas shell yangg dipakai terlalu besar untuk satu (single) Balanced Armature (BA). memang housing pada IEM Avara cukup besar dibandingkan shell IEM lain pada umumnya, akan tetapi tidak ada masalah bagi saya karena shell TF10 pun bagi saya masih nyaman-nyaman saja.
Kenapa universal? bukan custom. Universal IEM bagi sebuah IEM company/manufacturer menurut saya adalah suatu challenge bagi IEM company, apakah “sound house” atau sound signature dari custom IEM yang mereka buat tetap ada dalam universal IEM nya.
Dalam sebuah postingan di fanpage FB Avara Custom, pernah dituliskan bahwa AV1 memakai BA yang sama dengan Etymotic ER4XR, yg mungkin kurang akurat, karena dari berbagai sumber yang saya baca, bahwa ER4XR memakai custom BA dari Knowles/Sonion. FYI, ER4SR memakai ED32885 yang merupakan custom dari ED29689 dengan perbedaan yang cukup banyak, antara lain impedansinya yang linear dan distorsi yang lebih rendah dari versi ED29689.
Dalam hal ini saya juga tidak akan membongkar AV1s saya untuk melihat BA yang dipakai, tapi asumsi saya BA yang dipakai di AV1s kemungkinan adalah ED29689 ataupun RAB32063 / RAB32257, kemungkinan juga tanpa tambahan resistor dan damper, karena saya tidak melihat adanya damper di ujung nozzle AV1s (bisa juga diletakkan di sebelum ujung nozzle, tapi yg tahu hanya Koh Alvon dan tim Avara)
Mengenai asesoris, menurut saya cukup lengkap, tips (mirip/memang) SpinFit warna clear-hijau, certificate & warranty, sikat pembersih, leather clip, sticker dan kabel. Kabel yang disertakan adalah premium cable dari Avara, yang seperti kabel braided nya Null Audio.

Sound
Sebelum jauh melangkah ke review dari AV1s, akan saya sajikan Frequency Response (FR) measurement dari AV1s dan IEM lain sebagai pembanding, saya belum sempat mengukur kedua channelnya apakah ada perbedaan FR dari kedua channelnya. Alat ukur yang saya gunakan bukan merupakan alat ukur yang mempunyai standar keakuratan IEC60318-4, akan tetapi telah dikompensasi sehingga hasilnya mendekati. IEM dibawah, beberapa diuji menggunakan eartips yang berbeda karena seperti di TDK BA200 yang memiliki nozzle yang lebih kecil.

Dalam melakukan review ini saya memakai perangkat sebagai berikut:
DAP: iPod Touch 5th Gen
Playlists: https://open.spotify.com/playlist/439HtgqsPfqzDFHUpJkj3h?si=63Wx6TZ1TNi6wQAMvxkDag
dan

dari Spotify saya.

Mungkin pertanyaan yang akan muncul bagi pembaca review ini adalah:
“Wah DAP nya cuma iPod Touch dan cuma pakai file audio dari Spotify…” dll
Memakai iPod Touch, terutama yang 5th gen bukan tanpa alasan, karena Output Impedance nya rendah, yaitu dibawah 1 Ohm, lebih tepatnya adalah 0,75 Ohm. Output Impedance sangat erat kaitannya dengan “damping factor” dan output impedance merupakan salah satu parameter penting untuk menentukan performa dari suatu headphone/earphone. DAP lain dan DAC+Amp seringkali mempunyai output impedance yang tinggi, yang menyebabkan performa earphone/headphone nya menjadi buruk (yang kadang di telinga sebagian orang malah menjadi seperti kelebihan, padahal itu adalah artifak dari performa yang buruk).
Alasan kedua adalah iPod Touch 5th gen ini mempunyai spektrum frekuensi yang relatif sangat flat ketika diberi beban sebesar 32 Ohm sampai 250 Ohm, yang berarti FR, Noise level, Dynamic Range, THD, dan Stereo Crosstalk nya tidak berubah banyak di beban-beban tersebut.

Avara AV1s apabila dilihat di grafik FR digambar, mempunyai frekuensi dari 20Hz-100Hz tertinggi dari IEM yang saya tes secara bersamaan, lebih besar daripada Nuforce EDC yang merupakan single Dynamic Driver. Lalu muncul pertanyaan, apakah AV1s ini untuk basshead? tentu tidak karena single BA dari ED/RAB tidak menghasilkan frekuensi bass yang besar. Tipikal bass di BA adalah tipis dan tight. Karakter dari AV1s adalah warm-neutral menurut saya, yang berarti mempunyai karakter yang berbeda dari Etymotic ER4 family yang mempunyai karakter Diffuse Field Bright/Neutral.

Mid pada AV1s mirip dengan mid single BA ED/RAB, yaitu lebih pas untuk female oriented vocal, good timbre and clarity. untuk lagu-lagu pop mainstream non EDM cukup pas. Nggak bagus banget, juga nggak jelek banget, average. Dalam beberapa track, terdengar agak sibilance, semacam transient peaky.
Untuk sektor high, kurang lebih seperti di mid nya, cukup, tidak bagus sekali, tidak buruk sekali. Memang sangat sulit untuk single BA mengcover seluruh spektrum suara dengan baik. AV1s ini secara umum menurut saya mirip dengan Final Audio Heaven II dan qdc Neptune, yang sama-sama single BA. Dengan qdc Neptune, mungkin Neptune akan sedikit lebih warm dibanding AV1s.
Soundstage di AV1s average, karena model ED/RAB yang dipakai mungkin non vented.

Versus
Kali ini Avara AV1s akan saya coba bandingkan dengan beberapa IEM single BA yang saya punyai.
VS Final Audio Design Heaven II
AV1s dan FAD Heaven II mempunyai lebih banyak kemiripan daripada perbedaan menurut saya, terlepas dari bentuk shell/housing nya yang berbeda, keduanya mempunyai sound sig/sound house yang mirip.

VS Sony XBA-C10
XBA-C10 merupakan IEM single BA dari Sony yang menurut saya paling baik daripada XBA1 (dan variannya) maupun XBA100. C10 mempunyai suara yang lebih clean dibandingkan saudara-saudaranya sesama single BA. Dibandingkan AV1s, C10 sedikit lebih warm, dengan kemampuan reproduksi di bagian mid sama bagusnya, akan tetapi timbre di C10 terasa lebih natural, seperti dynamic driver.

VS Altec Lansing Muzx Ultra 606
IEM kedua yang saya punyai (setelah IM616 yang cukup langka) dari merk yg tidak asing di kancah speaker mainstream, akan tetapi jarang/tidak terdengar di pasar audio portable. Muzx Ultra memakai single BA Knowles SR, yang memiliki karakter bass yang kuantitasnya cukup besar untuk kelas BA, mid yang average dan high yang mungkin bisa dibilang rolled off. Muzx Ultra bisa dibilang memiliki karakter seperti baby UE TF10. Ini yang membuat AV1s dan Muzx Ultra mempunyai sound sig yang berbeda, sehingga kalau dibilang bagus yang mana, itu tergantung preferensinya.

VS SoundMagic PL50
PL50 memakai single BA Knowles SR, akan tetapi kemungkinan dengan seri yang berbeda, sehingga karakternya pun sedikit berbeda dengan Muzx Ultra. Low di PL50 lebih kecil kuantitasnya dibandingkan dengan Muzx Ultra. Sepadan dengan bass pada Avara AV1s. untuk bagian mid dan high, AV1s lebih unggul daripada PL50, akan tetapi jika menggunakan perbandingan harga, PL50 dijual dengan harga sekitar $35, cukup jauh dengan AV1s.

VS Phonak Audeo PFE 0xx/1xx dengan filter abu-abu
PFE022/121 merupakan IEM single BA paling favorit saya selama ini. yang membuat kekurangan IEM ini adalah build quality nya yg ringkih. Sound wise, PFE series memakai Sonion 2354 + resistor dan acoustic damper/filter, sehingga suara yang dihasilkan sangat halus dan menurut saya paling pleasing diantara IEM single BA lain yang pernah saya coba. jika dibandingkan AV1s, keduanya ada lebih dan kurangnya. Low pada AV1s lebih besar dan mid nya jadi terdengar lebih grainy jika dibandingkan dengan PFE 022/121, dan high di PFE 0xx/1xx lebih smooth dibandingkan AV1s.

Akhir kata, AV1s (dan mungkin AV1) mungkin cocok untuk para penikmat musik yang akan memasuki dunia audio portable, terlebih apabila harganya menjadi lebih murah (dibawah AV1Lite, mungkin tanpa packaging dan asesoris yang sekarang, atau mungkin dengan bereksperimen dengan single BA yang lain, misal Knowles SR yang notabene lebih murah dan memang diproyeksikan untuk menggantikan DD di IEM).

NB: kalau menang AV3, nanti akan dibuatkan review yang lebih detail dan lebih menarik. hehe.