AVARA adalah produk CIEM (Custom In Ear Monitor) yang dibuat oleh Jaben Indonesia. Produk ini pertama kali dikenalkan untuk pengguna umum di acara PAFI (Portable Audio Festival Indonesia) tanggal 18-19 Maret 2016 lalu. Saya berkesempatan mencoba 3 jenis AVARA yaitu AV1, AV2 dan AV3 sebagia pengunjung terakhir di acara tersebut. Angka 1,2 dan 3 adalah jumlah driver tipe Balance Armature yang ada di setiap jenis AVARA.
Kisah saya membeli AVARA sudah saya tulis di blog pribadi saya dalam beberapa tulisan, tautannya adalah sebagai berikut:
1. Part 1: https://bhaguzisme.wordpress.com/2017/03/23/perjalanan-membeli-avara-part-1/
2. Part 2: https://bhaguzisme.wordpress.com/2017/04/07/perjalanan-membeli-avara-part-2/
Di Part 1 saya membahas mengenai pengalaman pertama mencoba AVARA pada acara PAFI dan masih ragu untuk memesan. Ada juga bahasan mengenai apa itu CIEM dan beberapa merek CIEM yang ada di Indonesia. Saya juga menjelaskan bahwa AVARA adalah CIEM pertama yang diproduksi di Indonesia dan semua prosesnya menggunakan standar internasional jadi dijamin tidak kalah menarik dengan merek sekelas JH atau AAW misalnya.
Di Part 2 saya akhirnya memutuskan untuk memesan AVARA di Jaben Senayan. Namun saat membuat moulding, ternyata telinga saya ada sedikit kotoran yang membuat mas Nico dari Jaben Senayan meminta saya untuk pergi ke THT terlebih dahulu. Selesai dari THT baru deh moulding. Karena beberapa kesibukan, saya belum sempat melanjutkan Part 3 dan akan saya tulis di bawah ini. Tulisan ini saya buat untuk mengikuti AVARA Review Contest.
Review AVARA: Awalnya Kecewa Akhirnya Bahagia
Saya sudah memegang unit AVARA AV1 yang saya pesan di Jaben Senayan mulai tanggal 11 April 2017. Tanggal itu berarti belum genap sebulan dari acara PAFI. Dapat kabar juga dari Alvon (tim Jaben Indonesia yang juga merupakan big bos dari AVARA Custom) bahwa saya termasuk sekitar 30 orang pertama yang memesan AVARA. Waktu itu pilihan warna custom untuk AVARA hanya ada 3 jenis yaitu biru, merah dan clear. Belum ada yang namanya, metal plate atau glitter. Karena saya suka warna biru, ya sudah deh warna tersebut yang saya ambil.
Review awal saya menggunakan avara? KECEWA BERAT! Ya, jujur saja suaranya beda banget dengan unit AVARA universal (demo unit) yang ada di PAFI dan Jaben Senayan. Saya merasa bahwa CIEM yang saya beli tidak bisa mempresentasikan suara yang sesuai dengan demo unit. Stagging terasa sangat sempit, suara bertumpuk dan bass bisa dibilang sangat tidak nyaman karena tipis. Selain itu fitting juga kerasa kurang nyaman, entah gimana kok rasanya agak kegedean atau kurang pas. Oke, awalnya saya pikir ini hanya proses adaptasi dari unit baru. Mungkin perlu *burn-in* driver? Mungkin perlu membiasakan daun telinga di waktu awal? Intinya butuh waktu.
Saya coba “giling” AVARA AV1 ini dengan beberapa lagu yang saya suka selama beberapa haru. Mulai dari playlist kesayangan dari Michael Jackson, Ed Sheeran, lagu akustik, EDM bahkan lagu Hotel California – The Eagles yang dibilang orang sebagai the greates classic rock. Semuanya tidak ada yang membuat saya merasakan bahwa AVARA AV1 ini punya sesuatu yang menarik. Jaben gak mungkin menipu saya dengan nominal 1.6 juta Rupiah. Apalagi saya sudah mengenal kualitas pelayanan mereka selama lebih dari 5 tahun, sejak Jaben Indonesia hanya punya 1 toko saya di Pakuwon Trade Center Surabaya. Pasti ada yang salah…
Tanggal 16 April 2017 saya memutuskan untuk datang ke Jaben Senayan dan kembali mencoba demo unit AVARA. Benar saja, suaranya beda banget! Stagging, power, mid, low dan high semuanya terasa tampil dengan baik. Sungguh berbeda dengan AVARA AV1 custom yang saya gunakan. Langsung deh saya tanya ke mas Aldi mengenai hal yang saya alami. Lucunya bahkan tim Jaben Senayan baru pertama kali ini melihat unit AVARA Custom karena memang produksinya baru masa awal dan langsung dikirim ke alamat pemesan.
Mas Aldi berusaha mencoba AVARA AV1 yang saya gunakan dan sayangnya tidak dapat ngepas di telinga beliau, jadi ya kita saling ketawa saja. Lalu setelah itu mas Aldi menelpon Alvon yang berada di Surabaya. Beberapa pertanyaan diberikan Alvon kepada saya untuk memastikan bahwa benar ada masalah dari AVARA AV1 yang saya gunakan. Yaitu memang sudah bermasalah semenjak datang dan sudah membandingkan unit ini dengan demo unit yang tersedia alias seharusnya tidak ada suara yang berbeda jauh.
Alvon langsung mengatakan “Oke kita buatin lagi AVARA AV1 untuk kamu”.
Seketika saya terdiam dan bingung. Wow, langsung dibuatkan lagi! “Oke terima kasih om Alvon, lalu apakah perlu bikin moulding lagi”? Ternyata tidak perlu karena hasil moulding kemarin sudah ada di sistem komputer yang digunakan untuk proses cetak AVARA. Saya hanya perlu menunggu beberapa hari dan akan masuk dalam list produksi prioritas dari AVARA Custom.
Selisih beberapa hari tepatnya tanggal 20 April 2017, AVARA AV1 yang baru sudah datang. Hasilnya? WOW, ini dia yang saya cari!! Kualitas suara yang diberikan beneran nendang! Power terutama yang paling kerasa, saya tidak perlu memutar volume hingga maksimal lagi untuk mendengarkan musik dari iPod. Stagging dan bagian bass juga terasa dekat dengan AVARA demo unit yang kembali saya coba beberapa hari lalu. Semuanya sesuai dengan janjinya bahwa AVARA AV1 dibuat dengan *tunning* suara seperti Shure SE125 dan punya karakteristik yang fun. Tentunya hal ini saya sampaikan ke Alvon dalam pesan WhatsApp sambil mengucapkan terima kasih atas pelayanan Jaben Indonesia yang sangat memuaskan. Hingga akhirnya beberapa pekan lalu di acara Mini Meet Jaben Jakarta (Hotel All Season Thamrin) saya ketemu lagi dengan Alvon untuk mengembalikan AVARA AV1 yang bermasalah.
Empat bulan berselang dari AVARA AV1 yang baru, saya terus menggunakan CIEM ini untuk beragam kegiatan mendengarkan musik di perangkat music player atau mungkin di komputer. Satu hal yang saya sangat nikmati dari menggunakan AVARA Custom adalah ekslusif. Tidak ada orang lain yang bisa meminjam AVARA AV1 yang saya gunakan karena hanya dicetak untuk telinga saya saja. Tambahan lainnya adalah saya tidak pernah mengalami masalah *earwax* atau kotoran telinga yang menumpuk lagi sejak menggunakan AVARA. Sepertinya ini karena cetakan AVARA yang dibuat sangat presisi dan sesuai dengan lekuk lubang telinga setiap penggunanya. Jadi tidak seperti menggunakan IEM biasa yang memerlukan Eartips dan bisa saja suara memantul ke banyak sudut di lekuk lubang telinga, membuat earwax lebih banyak terjadi dalam penggunaan lama.
Btw, saya beberapa waktu lalu berdiskusi dengan Alvon mengenai kabel di AVARA Custom. Ternyata komponen ini adalah bagian paling murah di AVARA, hanya $10 ya kalau gak salah. Dan penyakitnya adalah pada tekukan di sudut tertentu, suaranya akan mati sebelah atau mono, harus digerakkan lagi sedikit untuk kembali normal. Nah kabel AVARA AV1 saya termasuk yang mengalami masalah ini apalagi saya menggunakan kacamata, banyak mengalami pergerakan di bagian telinga. Jadi sekarang saya sedang dalam proses mencari kabel custom untuk pengganti AVARA yang saya gunakan.
AKHIR KATA.
Saya sangat puas dengan pelayanan dan produk AVARA Custom. Memiliki CIEM adalah cita-cita saya sejak lama sebagai penggemar perangkat audio. Beruntungnya tidak perlu terbang jauh ke Amerika, menebus bea cukai yang mahal atau pengalaman pahit kehilangan barang di ekspedisi serta kesulitan klaim barang. Semuanya bisa dilakukan semudah datang ke Jaben, bikin moulding, pilih desain, bayar dan tunggu barang dikirim ke rumah.
Thanks AVARA!