One of the ideas of CIEM is that it’s got something to say about you and psstt . .
. it’s cheap.
Disclaimer : Review gw hanya berdasarkan ingatan, gw gak punya avara ciem ataupun universal dan review ini gw bikin sejujur jujurnya. Review ini hanya sebatas pada produk avara av1, av2 dan av3.
Preamble : so, why CIEM? Practically, secara ergonomis CIEM memiliki kelebihan pada kenyamanan fitting yang lebih sempurna untuk pemakainya, perfect seal, lower ear fatigue, natural sound karena adanya eliminasi factor akustik telinga, . . professional look and sort of thief-proof (soalnya hampir pasti masuknya di telinga pemilik doang sih JK )
Aside of all technical stuff, aesthetically CIEM is the only kind of IEM that has most CAPABILITY TO SPEAK FOR YOU. Contoh saja, kalo lu cowok yang SWAG, lu bisa bikin CIEM yang kanan warna pink yang kiri warna kuning dan lo kasih bling bling, pasti deh tanpa lu jelasin, orang2 udah pada tahu kalo lu SWAGGER abis. Kalo lu orang yang eksentrik, CIEM nya bisa lu kasih plate kayu atau mechanical watch , atau lu bisa taruh foto pacar lu biar orang pada tau kalo lu tipe orang yang saying pacar dan gak bisa diajak selingkuh ha ha ha.
AVARA :
As far as I know AVARA adalah team besutan dari jaben indo yang punya keberanian dan skill untuk mempopulerkan sekaligus memproduksi CIEM murah –bukan murahan- di Indonesia. Dengan development yang continue dan cepat, AVARA mulai banyak diminati bahkan dari customer luar Indonesia.
AVARA LINE :
AVARA AV1 – 1 BA based iem, benchmark shure 215
AVARA AV2 – 2 BA based Iem, Benchmark JH 5
AVARA AV 3 – 3 BA Based iem, Benchmark Westone umpro30
AVARA AV4 – Newest product among avara line. 4 BA Based iem, nah ini gw belum tau benchmarknya apa.
Service :
Meskipun gw belum pernah beli, cuma nyoba doing sih. Pelayanananya gw salut, gw diperlakukan seakan akan gw akan beli avara, padahal enggak. Saat itu, gw aja yang hore hore doing kagak beli aja dilayani bagus banget, apalagi yang beli. Daaaaaaan. . .. . . ternyata bener, nobody ever complains about avara’s service. Excellent. Avara fittingnya gak pas? No worries, they got you covered. Udah gak sabar pengen cepetan pake CIEM nya atau keburu mau mudik? No worries, 2-working days lead time and poof, your CIEM is out from the oven and ready to plug the sh*t out of your ear. Takut mahal ? you would not find any cheaper CIEM than this. So, what else to worry?
Design and Build
Bayangin, JH sama FITEAR kawin, trus punya anak, hasilnya adalah AVARA. AVARA diwarisi genetik bokapnya dari JH (ringan) dan nyokapnya FITEAR (solid). Best of both world collapsed into one or simply put, it’s good and it’s great. Solid, ringan, no plasticky-feel, dan yang paling penting komposisi bahan yang digunakan medical-grade material dari jerman. Bahan, pewarna all medical-grade stuff. So let me add one more, it’s good, it’s great and IT’S MEDICALLY SAFE, but please don’t eat them (that’s not how you treat your CIEM, guys)
Cable
Kabel bawaan AVARA secara fisik ataupun kualitas sangat jauh dari kata bagus. Braided, 2-pin connector. Maybe this is why AVARA murah. Please remember, this review still limited to AV2 and AV3.
Overall Sound
This is the part where it gets tricky, seperti yang gw udah bilang, kabel bawaan avara jelek, gak bisa dipake buat mendeskripsikan ataupun menentukan kualitas avara yang sesungguhnya. But never fear, effect audio is here, or pw audio is here, or moon audio is here or or or merk aftermarket kabel apapun lah (asal ditambah –is here, for rhythm sake). Saat gw pertama dengerin AVARA, bagus sih tapi gw kurang impressed, dan setelah gw coba ganti pake kabel effect audio ares II gw langsung kaget, ternyata suara AVARA bagus. Lebih rapi, bass lebih terkontrol, high lebih extend, suara jauh lebih open dan yang jelas separasi suaranya makin tegas dan jelas. AVARA scales pretty well with cable changes. So, little words of advice : never judge iem with it’s cable.
Driver yang dipake AVARA bukan driver abal abal, drivernya sama seperti yang digunakan umpro30 hanya tuninganya yang membedakan (Rendy, 2017) –biar gak disangka plagiat- saat gw ngobrol di jaben Surabaya. Mungkin itulah alasanya kenapa si AVARA ini memang potensi drivernya bagus banget menurut gw. Avara bukan tipe CIEM yang sulit di drive juga kok, gw colok ke s6 edge langsung bunyi dan mungkin (sangat mungkin) dengan dedicated audio player, bisa bikin suara avara scale up even more.
Anyway, tuning yang diterapkan di multi-driver based ciem ini menghasilkan suara yang koheren, effortless dan
AV1 (Welcome to the darkside)
Boomy bass, laid back, forward mid and smooth treble. That’s what im talking about when I say ‘darkside’. Secara personal gw pecinta suara yang balanced to bright, AV 1 buat gw terasa dark, almost too dark. As a reference, it’s not darker than SE215 (if you think 215 is not that dark, then you’re good to go). Relatively speaking, suaranya paling muffled diantara AV1, AV2, dan AV3.
Why would you want AV1 ?
1. You want CIEM and you’re cheap, ofc.
2. You need these for casual listening and want to upgrade your sound signature based on SE215 (miles better, btw)
3. You’re treble sensitive
AV2 (Brightness alert; put your glasses on)
Me personally? I don’t need those glasses though. I need to remove anything that stand in the way of me beholding such a great view (in this case, I mean ears and I mean sound. Pasti pada paham maksudnya tanpa gua elaborisikan lagi.). I love this sound signature, it’s wonderfully balanced, not fatiguing at all. It’s not aggressive. There’s only one but, it’s not that impactful. Gw dengerin metallica, bagus tapi rasanya gak ada impact yang seharusnya bisa diberikan oleh lagu2 semacam itu. Tapi pas dengerin chris cornell, it’s so heavenly good. Everything is sit tight in it’s place.
Why would you want AV 2?
1. You love listening to balanced sound (and maybe a little pinch of ‘brightness’)
2. You don’t really need those attacks striking to your ear drum
3. Lu cari suara yang sedikit mendayu atau mellow? Meelow? Mellow? Atau itulah, you know what I mean, ha ha ha.
AV3 (We found ‘light’ in the ‘darkest’ place, – Rihano)
Ini juga dark, dan terkadang terasa sedikit darker disbanding AV1. But as Rihano says, we found the light, treble nya yang lebih present, yang memberikan sensasi lebih lively dan energetic di tengah nuansa yang ada pada darkest place. Dengerin lagu metal, attacknya dapet banget, gebukan snare di lagu whiskey in the jar-nya metallica, bener2 teges dan mantep. It’s so aggressive, impactful, energetic, but unfortunately sometimes I got to stop listening because It’s bass impact causes some fatigue to my ears.
Secara personal, buat gw suara AV3 terlalu tebel. Mungkin ini hasil tuning yang membedakan antara av3 dengan umpro30. Suara av3 lebih tebel disbanding umpro30. But no worries, kata si rendy setelah jadi ciem mid bass attack nya gak selebay itu kok.
Why would you want AV 3?
1. You look for bass attack your whole life
2. You listen to all kind of genres
3. You want mainstream tuning.
4. You need aggressive kind of sound.
5. You like party, JK.
Soundstage, sound separation and Imaging
Gw test pake beberapa lagu chris cornell (songbook,2011), amber rubarth (Tundra, Good Misery), David Foster (St. Elmo Fire Themesong),
AVARA 1 : soundstage lumayan bagus. But will not levae you (at least me) speechless. But it serves a purpose. Imagin bagus, pintpoint dari lagu amber rubarth lumayan jelas.
Avara 2 : soundstage is about average, slightly better than AV 3. Mungkin bukan karena soundstage yang lebih bagus, tapi karena karakter suara yang lebih balanced disbanding
AV 3, mengesankan suara AV 2 lebih luas. Imaging is great, not HD600 great though. Separasi tiap frekuensi paling jelas diantara line avara, jadi lebih mengesankan separasi yang bagus, namun presentasi tiap frekuensi tidak se-tegas av3.
AVARA 3 : Soundstage is about average, slightly narrower than AV2. Sound separation is good, tapi pemisahan tiap frekuensi tidak sejelas AV2, mungkin karena suara AV3 lebih tebal disbanding AV2. But again, meskipun suara lebih tebal, namun pemisahan suara tiap frekuensi terdengan lebih tegas diantara line avara.
Let me be clear. Nothing better or worse, it’s just a matter of preference. Sejujurnya, gw berharap ada avara AV 2,5. That wonderfully balanced sound and those impactful attack collapsed into one. And for sure, that would have been my finish line in the money-sucking quest of pursuing iem of my life . . . . . . . . . . . . . . . until I find a new start and probably I will go down that road again ha ha ha *maniacal laugh.
***reminder***
Review ini masih sebatar AV1, AV2, dan AV3.
Well, ciao for now.