Hi Guys and Girls,

Ada beberapa diskusi menarik seminggu terakhir ini tentang Avara Custom :
1. Saya udah pake AV3 Custom tp kok suaranya beda dengan AV3 Custom punya temen saya yah? Tuningnya Avara gimana sih kok ngga ada standardnya dan bisa beda-beda suaranya?
– Setiap custom iem yang jadi tidak mungkin 100% sama karena dari produsen drivernya sendiri ada toleransi output suara tiap drivernya (biasanya sekitar +/- 3db utk toleransi output antar driver).

– Telinga manusia punya ukuran “volume” shell yang berbeda beda…..dan ukuran shell memberikan pengaruh terhadap hasil suara akhir yang dihasilkan di custom iem. Pengaruh paling besar ada di “bentuk” lekukan liang telinga. Semakin “berlekuk” maka soundtubenya akan dibuat mengikuti lekukan telinga dan tentunya makin berlekuk maka makin banyak “halangan” utk output suara dibanding bentuk liang telinga yang cenderung lurus. Panjang soundtube yang digunakan selalu sama untuk memastikan output suara yang seimbang, tp bentuk “lekuk” soundtube akan mengikuti bentuk liang telinga masing2 pengguna.

– Demo unit dengan produk custom jadinya, tetap akan ada perbedaan kurang lebih 10-15% (terutama utk bass response dan detail level). Dan adanya perbedaan kecil untuk suara demo unit dan produk jadi customnya adalah hal umum yang terjadi di semua merk ciem, termasuk di merk ternama sekelas Fitear maupun JH Audio sekalipun.

2. Apakah Avara tidak menggunakan freq sweep sebagai referensi untuk tiap produknya melalui pengukuran dengan RTA?
– Software yang dipakai standard aja menggunakan Arta sebagai software pengukuran utama.

– Freq sweep tetap dilakukan dengan catatan, freq sweep yang sama tidak akan menghasilkan hasil output yang sama di telinga kita. Analoginya gini : 1 freq sweep hanya menampilkan sweep dari 1 freq aja, klo mau hasilnya sama persis maka harus menggunakan freq sweep dari tiap step freq (20hz – 20khz). Jadi dari hasil freq sweep tetap dilakukan final QC dengan telinga manusia untuk memastikan hasil akhirnya bisa diterima dan tidak bergantung hanya dari freq sweep saja.

3. Saya baru aja melakukan perjalanan jauh dan agak capek, apakah aman untuk melakukan pembuatan earmould?
– Pada saat kondisi tubuh lelah, maka biasanya telinga kita akan “berubah” bentuk sedikit. Umumnya berubah menjadi lebih besar dibanding kondisi normal. Dan perubahan yang terjadi biasanya di telinga sebelah kanan lebih signifikan bedanya daripada di sebelah kiri (untuk yg ngga kidal dan berlaku sebaliknya).

– Jadi yang pernah terjadi adalah, pada saat telinga kembali normal maka fittingnya menjadi terlalu sesak. Krn earmould dicetak pada saat telinga “membesar” akibat kecapekan, jd pada saat telinga “mengecil” dan kembali ke bentuk normalnya maka fittingnya terlalu sesak.

– Jadi lebih baik diberikan jeda istirahat 2-3 jam dulu sebelum melakukan pembuatan earmould setelah perjalanan jauh. Hal ini untuk memastikan hasil akhir earmouldnya optimal dan fittingnya sesuai dengan kondisi normal telinganya.

4. Seberapa presisi 3D Scanner dan 3D Printer yang digunakan Avara dan apakah earmould pasti sama dengan shellnya?
– Hasil scan 3D Scanner pasti sama persis dengan hasil 3D Printnya karena penggunaan 3D Scanner mampu mendapatkan setiap detail resolusi dari earmould. Dan dari situ langsung diprint dengan 3D Printer, jadi hasil shell selalu sama dengan hasil scan earmould….🙂

Klo ada pertanyaan boleh comment aja di bawah pasti saya jawabin 🙂

Thanks

Alvon