Hi Guys,
Karena banyak yang penasaran bedanya teknik 3Dtech yang dipake di Avara Custom dan dibandingkan dengan teknik tradisional (hand casting), maka saya coba jelasin dengan beberapa gambar ini.
Teknik 3Dtech yang dipake di Avara Custom melibatkan 3D Scanner dan 3D Printer. Keuntungan menggunakan 3D Scanner adalah pada saat kita scan earmouldnya, maka tidak akan terjadi “kehilangan” detail dari telinga. Pada saat menggunakan teknik hand casting, earmould harus dicelup ke semacam wax dan setelahnya baru “dituang” untuk dijadikan cetakan negatif. Nah pada proses ini biasanya seringkali terjadi “kehilangan” detail dari permukaan earmould, dan proses ini sangat bergantung pada keahlian dan mood teknisinya (bayangin klo pas kerja lagi bad mood, pasti hasil castingnya ngga sebagus pada saat lagi good mood). Dengan menggunakan 3D Scanner ini, maka hasilnya selalu presisi dan stabil (yang terutama cepat dan presisi)
.
Nah setelah discan di dalam 3D Scanner, tahap berikutnya adalah modelling di software. Modelling software yang dipake juga modelling software standard yang dipake di banyak produsen CIEM di dunia (UE Custom, dll). Hal ini bertujuan untuk “membentuk” earmould yang mentah untuk jadi bentuk custom IEM yang siap diproduksi. Tahapan ini sangat penting, karena proses ini bertujuan untuk mendapatkan fitting yang nyaman untuk penggunanya. Dan penggunaan modelling software ini memungkinkan kita untuk dapat menciptakan TRUfit yang nyaman untuk pengguna CIEM Avara Custom.
Nah setelah jadi model bentuk ciem dari telinganya di modelling software, tahapan berikutnya adalah untuk print modelling ini melalui 3D Printer. 3D Printer yang dipake juga khusus (3D Printer yang sama yang dipake di banyak produsen CIEM dunia : UE Custom, 64 Audio, dll). 3D Printer yang dipake memakai teknologi SLAprint untuk dapat memberikan hasil akhir printing yang presisi tanpa kehilangan detail dari telinga kita. Dan keuntungannya dari 3D Printer ini adalah semua bahan yang digunakan selalu standard dan sama, jadi selain ketebalan dan kekuatan shell yang sama kuat di tiap batch produksi….hasil akhir shellnya pun punya standard kualitas yang sama dengan ciem kelas dunia lainnya yang menggunakan 3D System….Kalo diperhatikan di foto, semua sisi dari shell memiliki ketebalan yang sama (ini penting banget), klo di hand casting bisa aja pada saat teknisinya menuang cairan resin maka ketebalan dan kecepatan tuangnya tidak sama sehingga di bagian sisinya ada yang ketebalannya tidak sama.
Setelah shell dan faceplate jadi, maka tahapan berikutnya meliputi pemberian warna shell, instalasi driver, instalasi faceplate, finishing, sampe QC untuk memastikan semua normal dan siap dikirim.
Jadi buat temen-temen yang penasaran tahapan proses bikinnya, dan yang membedakan dengan CIEM lainnya….semoga di album ini bisa memberikan gambaran dan penjelasan yang lebih detail. Dan kerennya lagi, semua peralatan ini semua ada di Surabaya dan semua proses pengerjaannya dilakukan di Surabaya juga tanpa melibatkan OEM company apapun….Jadi semua hasil produksinya bisa dikontrol dari hulu ke hilir dari 1 tempat produksi yang sama…
Thanks
Alvon